( Minggu, 10 Juni 2012 )
ஜ۩۞۩ஜ•.~***~DALAM HATI TERSIMPUL CINTA~***~.•ஜ۩۞۩ஜ
... • ...…* ♥ (¯`*•.¸*♥*¸.•*´¯) ♥ *....… •´*
... . بــــــــســم الله الرحمن الرحــيــــــــم
... السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
CINTA. Cerita biasa muda-mudi dan remaja. Fitrah manusia ingin mencintai juga dicintai. Adam membutuhkan Hawa, Hawa membutuhkan Adam.
Namun, fitrah perlu dilapisi iman, hati perlu disiram dzikir, agar ia tumbuh subur dan memberi ketenangan serta ridha Allah yang utama. Jika tidak bijak dan sabar menjaga kemudi hati, pasti tersungkur pribadi dan runtuhlah pertautan dua hati, tiga hati atau banyak hati. Cinta yang didamba hingga ke penghujung, hanya bertahan di pertengahan, terkulai dimakan usia cinta dosa yang dibelai.
Dalam hati tersimpul cinta,
Bagai dunia aku yang punya,
Sungguh sulit mendefinisi bahagia,
Hanya yang merasa memahaminya.
Mengayam cinta bertakhtakan iman. Cinta adalah perkataan yang indah dan suci sekiranya takwa menjadi benang dalam menyulam cinta.
innallahamaashshobirrin.blogspot.com |
Kita tidak sempurna tetapi pernikahan menyempurnakan kita
Dalam
menapak menaiki tangga menuju gerbang pernikahan, rencana dan
persediaan perlu dikemas & disusun. Sesungguhnya, yang paling sukar
adalah persediaan jiwa. Jiwa perlu bersih, kuat, jernih dan suci untuk
melangkah ke alam yang baru ini.
Apabila
si taruna dan dara diijabqabulkan maka terbinalah rumahtangga. Mungkin
inilah tafsiran kebanyakan orang apabila ditanyakan maksud
rumahtangga. Islam melihat rumahtangga lebih dari itu. Bahkan Islam
merupakan sistem keluarga. Islam memandang rumahtangga sebagai tempat
perlindungan, pertemuan dan kediaman. Di bawah naungan rumahtangga,
berlaku pertemuan antara hati-hati yang ditegakkan di atas tunjang
kasih mesra, saling simpati, saling melindungi, saling berbudi, juga
ditegakkan di atas lunas menjaga dan memelihara kesucian diri. Di bawah
lindungan rumahtangga juga lahirlah anak-anak dan dari rumahtangga
menjaga tali hubungan kasih sayang.
Al-Quran
menggambarkan rumahtangga dengan gambaran yang halus dan lembut,
gambaran hubungan yang terpancar darinya rasa kasih mesra. Gambaran
hubungan yang memperlihatkan bayang yang teduh dan embun-embun yang
basah, dan gambaran hubungan yang melepaskan aroma-aroma yang semerbak
harum.
“Dan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaannya dan rahmatNya, bahawa Dia menciptakan untuk kamu, pasangan dari jenis kamu sendiri, supaya kamu bersenang hati dan hidup mesra dengannya, dan dijadikannya antara kamu (suami isteri) perasaan kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda (yang menimbulkan kesedaran) bagi orang-orang yang berfikir.”
(Surah Ar-Ruum: 21)
Itulah
hubungan antara jiwa dengan jiwa, hubungan ketenteraman dan
kemantapan, hubungan kemesraan dan kasih sayang, malah dari ungkapan
kata-kata Al-Quran itu sendiri kita dapat merasakan perasaan kerinduan
dan kemesraan.
Rasulullah s.a.w. ada bersabda yang bermaksud:
“Wahai para pemuda! Barangsiapa antara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena nikah itu lebih menundukkan pandangan, dan lebih membentengi kehormatan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah dia berpuasa (shaum), kerana puasa itu dapat membentengi dirinya”.
(Hadith Sahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi)
Cinta
semata-mata tidak akan mampu mempertahankan keharmonian rumah tangga.
Pernikahan diawali oleh cinta tetapi disempurnakan oleh tanggungjawab.
Cinta itu satu rasa yang berasaskan perasaan. Perasaan tanpa kekuatan
jiwa dan kematangan berfikir akan goyah apabila mendapat ujian.
‘Perasaan’ adalah hamba yang baik tetapi tuan yang sangat buruk.
Justru, jika ingin selamat, pastikan perasaan ‘bekerja’ untuk kita,
bukan sebaliknya.
Akan
tiba masanya, sesuatu yang dilihat indah dahulu tidak indah lagi kini.
Jika hanya bergantung kepada perasaan, cinta akan pudar. Pada ketika
itu cinta memerlukan tanggungjawab dan tanggungjawab menuntut satu
kepercayaan. Ketika cinta mulai goyah di pentas rumahtangga,
tanggungjawab akan datang menyelamatkan ‘pertunjukan’ dengan peranan
yang lebih berkesan.
Islam adalah agama cinta. Dan mukmin tidak merasakan manisnya iman sehingga dia merasakan hangatnya cinta.
Kehangatan cinta kepada Allah, Rasulullah s.a.w, dan cinta insani semata-mata karena Allah.
_________________
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar