Al NAJIS ~ Semesta Bertasbih, mengagungkan Asma Allah SWT


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wasahlan Bikhudurikum

Photo Cube Generator

Rabu, 02 Mei 2012

NAJIS

N  A  J  I  S
( Rabu, 02 Mei 2012 )


BAB MENGHILANGKAN NAJIS

عن مالك بن أنس. قال: سألت النبي. قدم الخل من النبيذ. قوله: غير مسموح.
أصدر من قبل مسلم والترمذي، وقال: حسن / أصيلة.

27.    Dari Anas bin Malik. Ia berkata : Pernah ditanya Rasulullah saw. tentang arak dijadikan cuka. sabdanya : Tidak boleh.
Dikeluarkan dia oleh Muslim dan Tirmidzi, dan ia berkata : hasan/shahih.

KETERANGAN :
        I.    Biasanya ulama salah satu mahzab berfatwa dan kita pun telah berturut bahwa apabila arak itu telah dijadikan cuka, halallah ia. Hadits ini tidak menghalalkan.
        II.    Ada orang faham, bahwa tidak dijadikan cuka tetapi ia jadi sendiri, halallah.
        III.    Ada banyak cara orang bikin cuka dari bahan yang lain daripada arak.

وقال انه بدلا من ذلك: إذا كان يوم (معركة) من خيبر، والنبي. بكى أمر أبا طلحة، وكان خارج: إن الله ورسوله ينهاكم (أكل) لحوم الحمر الأهلية لأنه قذر.
وافق آلائه.
28.    Dan daripada Ia berkata : Tatkala di hari (peperangan)  khaibar, Rasulullah saw. perintah Aba thalhah, lalu ia berseru : Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kamu (makan) daging keledai-keledai negeri karena ia kotor.
Muttafaq 'alaih.

KETERANGAN :
        I.    Ayat-ayat Qur'an telah tegaskan dan jelaskan, bahwa makanan yang haram itu, tidak lain daripada empat : bangkai, darah, babi dan sesuatu yang disembelih bukan karena Allah.
        II.    Larangan di Hadist ini, kalau dikatakan haram, niscaya berlawanan dengan Qur'an. Tidak bisa jadi Rasulullah saw. melawan Allah. Dari itu Hadits ini tidak shahih,karena syarat Hadist shahih tidak berlawanan dengan Hadits yang lebih shahih, terutama berlawanan dengan Qur'an, Cara begini dinamakan thariqatut-tarjih ; cara mengambil man yang lebih berat, yakni lebih kuat, dan yang membuang yang lainnya.
        III.    Larangan di Hadits itu jika dikatakan makruh, maka tidak ada perlawanan antara Qur'an dan Hadits, karena Qur'an mengharamkan dan Hadits memakruhkan. Cara yang begini dinamakan thariqatut jam'i ; cara mengumpul, yakni dua-dua keterangan dipakai.

من عمرو بن خرجة. قال: النبي الذي بشر لنا في منى في حالة هي (الجلوس) على السيارة، في حين ذاب لعاب (الجمل) على كتفي.
صدر له من قبل أحمد والترمذي. وقال انه يمر عليه.
29.    Dari Amr bin kharijah. Ia berkata : nabi saw pernah berkhutbah kepada kami di Mina dalam keadaan ia (duduk) di atas kendaraannya, sedang air liur (onta)-nya meleleh atas bahu saya.
Dikeluarkan dia oleh Ahmad dan Tirmidzi. dan ia sahkan dia.

KETERANGAN :
        I.    Pembawa riwayat ini hendak menunjukkan, bahwa liur binatang ternak tidak najis.
        II.    Walaupun tidak ada riwayat ini, tidak dapat kita katakan lour binatang itu najis, karena tidak ada keterangan yang menajiskannya.

من عائشة، وقال: إنه رسول الله صلى الله غسل المني، ثم جاء خرج إلى الصلاة مع قطعة قماش على (استخدام)، في حين أرى السابق غسله.
وافق آلائه.
30.    Dari "Aisyah. Ia berkata :Adalah Rasulullah saw. mencuci mani, kemudian ia keluar ke sembahyang dengan (memakai) kain itu, sedang saya melihat bekas cuci itu.
Muttafaq 'alaih.

وبالنسبة للمسلمين (عائشة قال): ها أنا قد يفرك له، حقا النبي من القماش. ثم صلى مع (باستخدام) عليه.
31.    Dan bagi Muslim ('Aisyah berkata) : Sesungguhnya saya pernah gosok dia, sungguh-sungguh dari kain Rasulullah saw. lalu ia sembahyang dengan (memakai)nya.

والآخر قائلا له: إني قد محا (المني) والتي، في الأراضي الجافة له، مع أظافري من النسيج.
32.    Dan pada satu lafazh lain baginya : Sesungguhnya saya pernah kikis (mani) itu, di dalam ia kering, dengan kuku saya dari kainnya.

KETERANGAN :
        I.    Kalau mani itu najis niscaya 'Aisyah cuci dia, tidak gosok, kikis atau kerik dia dari kain sesudah ia kering.
        II.    Rasulullah saw. cuci kain yang kena mani itu tidak berarti mani itu najis, karena sering juga orang cuci kain yang kena ludah atau hingus.

من أبيس سام. قال: رسول الله قد قال. : غسلها من التبول الفتيات، والتبول والتنظيف من الفتيان.
اجتاز رواه أبو داود والنسائي، وأيد له من قبل القاضي.
33.    Dari abis-Samh. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Dicuci dari kencing anak perempuan, dan disiram dari kencing anak laki-laki.
Disahkan dia oleh Abu Dawud dan Nasa'i dan disahkan dia oleh Hakim.

KETERANGAN :
        I.    Maksud Hadits ini ialah bahwa sesuatu benda yang kena kencing anak perempuan, perlu dicuci, dan yang kena kencing anak laki-laki, cukup dengan disiram saja.
        II.    Ada lain-lain riwayat dari Nabi saw dan sahabat, bahwa anak laki-laki yang tersebut di Hadits itu ialah yang belum makan makanan selain susu.
        III.    Oleh sebab Hadits-hadits dan rawayat-riwayat di dalam urusan ini perlu diperbincangkan sahnya, maka lebih baik kita cuci saja sesuatu yang kena kencing anak laki-laki itu.

من أسماء بنت أبي بكر، أن النبي الكريم. قال ذات مرة عن دم الحيض على الملابس: (دع) وقال انه كيريك له، ثم يفرك لها مع الماء، ثم غسل عليه، ثم يصلي مع (باستخدام) منهم).
وافق آلائه.
34.    Dari Asma binti Abi Bakr, bahwasanya Nabi saw. pernah bersabda tentang darah haidl yang mengenai pakaian : (Hendaklah) ia kerik dia, kemudian ia gosok dia dengan air, kemudian ia cuci dia, kemudian ia bersembahyang dengan (memakai)nya).
Muttafaq 'alaih.

من أبي هريرة. قال: خولة سأل: يا رسول الله! ماذا لو كان لا يضيع دم؟ قال: فقط لك (غسل) للمياه، وليس لماذا استخدمته (الدم) عليه.
أصدر
من قبل الترمذي، والإسناد لها ضعيفة.
35.    Dari Abi Hurairah. Ia berkata : Khaulah bertanya : Ya Rasulullah ! bagaimana jika tidak hilang darahnya ? Ia bersabda : Cukup bagimu (mencuci dengan) air, dan tidak mengapa bagimu bekas (darah)nya.
Dikeluarkan dia oleh Tirmidzi, dan sanadnya itu lemah.
_______________________________________

0 komentar:

Posting Komentar