Al MASJID - MASJID ~ Semesta Bertasbih, mengagungkan Asma Allah SWT


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wasahlan Bikhudurikum

Photo Cube Generator

Sabtu, 09 Juni 2012

MASJID - MASJID


ஜ۩۞۩ஜ•MASJID - MASJIDஜ۩۞۩ஜ•

(Jum'at, 08 Juni 2012)





عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : اَمَرَ رَسُوْلُ اللهِ ص بِبِنَاءِ اْلمَسَاجِدِ فِيْ الدُّوْرِ، وَاَنْ تُنَظَلَّفَ وَتُطَيَّبَ. رَوَاهُ اَحْمَدُ وَاَبُوْ دَاوُدَ، وَالتِّرْمِذِيُّ، وَصَحَّحَ اِرْسَالَهُ
262.    Dari 'Aisyah, Ia berkata : Rasulullah saw. perintah (supaya) didirikan masjid-masjid di kampung-kampung dan supaya dibersihkan dan diwangikan.
Diriwayatkan dia oleh Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi, dan ia shahkan kemursalannya.

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَال : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص (قَاتَلَ اللهُ اْليَهُوْدَ اتَّخَذُوْا قُبُوْرَ اَنْبِيَا ئِهِمْ مَسَاجِدَ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهَ، وَزَادَ مُسْلِمٌ, وَالنَّصَارَى
263.    Dari Abi Hurairah. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Allah binasakan kiranya kaum yahudi. Mereka jadikan kubur Nabi mereka sebagai masjid-masjid.
Muttafaq 'alaih : tetapi Muslim tambah : dan nashara.

وَلَهُمَا مِنْ حَدِيْثِ عَائِشَةَ (كَانُوْا اِذَ مَاتَ فِيْهِمُ الرَّجُلُ الصَّالِحُ بَنُوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا) وَفِيْهِ (اُوْلَئِكَ شِرَارُ اْلخَلْقِ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
264.    Dan bagi keduanya dari Hadits 'Aisyah : Adalah mereka itu (kaum Yahudi dan Nashara). apabila mati diantara mereka seorang yang shalih, mereka dirikan di atas kuburnya satu masjid.
Dan tersebut di (Hadits) itu : mereka itu sejahat-jahat makhluk.
Muttafaq 'alaih.

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : بَعَثَ النَبِيُّ ص خَيْلًا، فَجَاءَتْ بِرَجُلٍ فَرَبَطُوْهُ بِسَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِى اْلمَسْجِدِ. اَلْحَدِيْثَ، مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
265.    Dari Abi Hurairah. Ia berkata : Nabi saw. kirim satu tentara kuda, lalu mereka bawa seorang (tawanan) lalu mereka ikat dia di satu tiang daripada tiang-tiang masjid. Al-Haits.
Muttafaq 'alaih.

KETERANGAN :
Hadits ini menunjukkan orang kafir boleh masuk masjid dan boleh berdiam padanya.

وَعَنْهُ اَنَّ عُمَرَ مَرَّبِحَسَّانٍ فِيْ اْلمَسْجِدِ، فَلَحَظَ اِلَيْهِ، فَقَالَ : قَدْكُنْتُ اُنْشِدُ فِيْهِ مَنْ هُوَخَيْرٌ مِنْكَ.مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
266.    Dan daripadanya bahwasanya, 'Umar lewat ketika Hassan bersyi'ir di masjid ; lalu 'Umar jeling dia (Lihat dengan ekor mata). Maka ia (Hassan) berkata : Aku pernah bersyi'ir padanya (Pada masjid). sedang di dalamnya ada orang yang lebih utama (Nabi saw) daripadamu.
Muttafaq 'alaih.

وَعَنْهُ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ ص قَالَ (مَنْ سَمِعَ رَجُلًا يَنْشُدُ ضَالَّةً فِيْ اْلمَسْجِدِ فَلْيَقُلُ : لَارَدَّهَااللهُ عَلَيْكَ، فَاِنَّ اْلمَسَاجِدَلَمْ تُبْنَ هِذَا) رَوَاهُ مُسْلِمٌ
267.    Dan daripadanya. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Barangsiapa mendengar di masjid orang mencari barangnya yang hilang, hendaklah ia berkata : Mudah-mudahan Allah tidak kembalikan dia kepadamu, karena masjid-masjid tidak didirikan untuk itu.
Diriwayatkan dia oleh Muslim.

وَعَنْهُ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ : اِذَا اَرَاَيْتُمْ مَنْ يَبِيْعُ، اَوْيَبْتَاعُ فِيْ اْلمَسْجِدِ فَقُوْلُوْا لَهُ : لَااَرْبَعَ اللهُ تَجِارَتَكَ) رَوَاهُ النَّسَائِيُّ وَالتَّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ
268.    Dan daripadanya bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : Apabila kamu melihat orang menjual atau membeli di masjid, maka katakanlah kepadanya : Mudah-mudahan Allah tidak untungkan perdaganganmu.
Diriwayakan dia oleh Nasa'i dan Tirmidzi dan ia hasan dia.

KETERANGAN :
Maksud Hadits itu, bahwa masjid-masjid tidak didirikan untuk jadi pejabat penerangan bagi barang-barang yang hilang atau balai perdagangan.

عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ قَالَ : رَسُوْلُ اللهِ ص (لَاتُقَامُ الحُدُوْادُ فِيْ اْلمَسَاجِدَ، وَلَا يُسْتَقَادُ فِيْها). رَوَاهُ اَحْمَدُ وَاَبُوْ دَاوُدَ بِسَنَدٍ ضَعِيْفٍ
269.    Dari Hakim bin Hizam. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Tidak boleh dijalankan hukum-hukum had di masjid-masjid dan tidak boleh (hukum) tuntut bela padanya.
Diriwayatkan dia oleh Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad yang dho'if.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : اُصِيْبَ سَعْدٌ يَوْمَ اْلخَنْدَقِ فَضَرَبَ عَلَيْهِ رَسُوْلُ اللهِ ص خَيْمَةً فِيْ اْلمَسْجِدِ، لِيَعُوْدُهُ مِنْ قَرِبٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
270.    Dari 'Aisyah. Ia berkata. Pada hari peperangan Khandaq, Sa'd kena luka, maka Rasulullah saw. adakan satu khaimah untuknya di Masjid (Masjid Madinah) supaya dapat melawat dia dari dekat.
Muttafaq 'alaih.

وَعَنْهَا قَالَتْ : رَاَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص. يَسْتُرُنِيْ وَاَنَا اَنْظُرُ اِلَى اْلحَبَشَةِ يَلْعَبُوْنَ فِيْ اْلمَسْجِدِ - اَلْحَدِيْثَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
271.    Dan daripadanya. Ia berkata : Saya lihat Rasulullah saw. menghadang saya waktu saya melihat orang-orang Habasyah bermain (pedang) di Masjid. Al-Hadits
Muttafaq 'alaih.
وَعَنْهَا وَلِيْدَةً سَوْدَاءَ كَانَ لَهَا خِبَاءٌ فِيْ اْلمَسْجِدِ، فَكَانَتْ تَأْتِينِيْ فَتَحَدَّثُ عِنْدِيْ- اَلْحَدِيْثَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
272.    Dan daripadanya, bahwasanya seorang (bekas) hamba perempuan yang hitam ada baginya satu khaimah di Masjid, maka ia biasa datang kepada saya, lalu beromong-omong dengan saya. Al-Hadits.
Muttafaq 'alaih.


                                     KETERANGAN :                                  
Hadits-hadits itu maksudnya :
a.    Boleh melawat orang sakit dari peperangan di dalam masjid.
b.    Boleh bermain dan sebagainya di masjid.
c.    Orang perempuan-pun boleh tinggal di masjid.


عَنْ اَنَسٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص (اَلْبُصَاقُ فِ اْلمَسْجِدِ خَظِيْئَتٌ وَكَفَّارَ تُهَادْفُنَهَا). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ..   
273.    Dari Anas. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Berludah di masjid itu satu kesalahan, dan dendanya itu ialah menanamnya.
Muttafaq 'alaih.


                                     
KETERANGAN :                                
I.    Menurut Hadits ke 257 bahwa orang yang di dalam shalat itu kalau terpaksa mau berludah, hendaklah ia berludah di bawah kaki kirinya. Tetapi sesudah shalat menurut Hadits ke 273 ini, hendaklah ia tanam ludah itu.
II.    Ada Hadits shahih menerangkan bahwa Rasulullah saw. pernah berludah di ujung kainnya lalu ia gosok dia.
III.    Ada Hadits-hadits melarang berludah ke fihak qiblat.
IV.    Ada hadits shahih menerangkan bahwa Rasululah saw. : lihat ada kahak (ludah yang pekat) di tembok atau tiang masjid, lalu ia kikis dia.


وَعَنْهُ قَالَ : رَسُوْلُ اللهِ ص (لَاتَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَبَا هَى النَّاسُ فِيْ المَسَجِدِ) اَخْرَجَهُ اْلخَمْسَةُ اِلَّا التِّرْمِذِيَّ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبّانَ
274.    Dan daripadanya. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Tidak akan datang qiamat hingga orang-orang bermegah-megah dengan masjid-masjid.
Dikeluarkan dia oleh "Lima" kecuali Tirmidzi dan dishahkan dia leh Ibnu Khuzaimah.


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قالَ : قَالَ رَسُوْلُاللهِ ص(مَااُمِرْتُ بِتَشْيِيْدِاْلمَسْجِدِ) اَخْرَجَهُ اَبُوْ دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ
275.    Dari Ibnu 'Abbas. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. :Aku tidak diperintah menghias masjid-masjid
Dikeluarkan dia oleh Abu Daud dan dishahkan dia oleh Ibnu Hibban.

عَنْ اَنَسٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص(عُرِضَتْ عَلَيَّ اُجُوْرُ اُمَّتِيْ حَتَّى اْلقَذَاةَ يُخرِجُهَا الرَّجُلُ مِنَ اْلمَسْجِدِ) رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَاسْتَغْرَبَهُ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ

276.    Dari Anas. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. :Diunjukkan kepadaku ganjaran-ganjaran ummatku hingga sedikit sampah yang dikeluarkan dia oleh seseorang dari masjid.
Diriwayatkan dia oleh Abu Dawud dan Tirmidzi, tetapi ia anggap dia (Hadit) gharib, dan dishahkan dia oleh Ibnu Khuzaimah.


عَنْ اَبِيْ قَتَادَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص(اِذَا دَخَلَ اَحَدُكُمْ اْلمَسْجِدَ فَلَا يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَّ رَكْعَتَيْنِ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
277.    Dari Abi Qatadah. ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Apabila seorang daripada kamu masuk masjid, maka janganlah ia duduk sebelum ia shalat dua raka'at (Yang dinamakan Tahiyatul-masjid).


                                   KETERANGAN :                                   
Shalat Tahiyatul-masjid ini tidak wajib. Mereka riwayatkan Hadits yang lemah, supaya diketahui dan supaya jadi penerangan bagi lain-lain Hadits yang ada perhubungan makna dengannya, dan juga bisa jadi dari lain jalan diriwayatkan dia dengan sanad yang tidak lemah, yang dengan itu ia jadi Syahid atau Mutabi'.
____________________





Sumber :
Tarjamah BULUGUL
MARAAM (A.HASSAN)



0 komentar:

Posting Komentar