Al SIFAT SHALAT (Bagian 10) ~ Semesta Bertasbih, mengagungkan Asma Allah SWT


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wasahlan Bikhudurikum

Photo Cube Generator

Sabtu, 23 Juni 2012

SIFAT SHALAT (Bagian 10)



عَنْ فَضَالَةَ ابْنِ عُبَيْدٍ قَالَ : سَمِعَ رَسُوْلُ اللهِ ص. رَجُلًا يَدْعُوْافِيْ صَلَاتِهِ، وَلَمْ يَحْمَدِاللهِ، وَلَمْ يُصَلِّى عَلَى النَّبِيِّ ص. فَقَالَ : (عَجِلَ هَذَا) ثُمَّ دَعَاهُ، فَقَالَ : (اِذَا صَلَّى اَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيْدِ رَبِّهِ وَالسَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ يُصَلِّى عَلَى النَّبِيِّ ص، ثُمَّ يَدْعُوْ بِمَاشَاءَ.- رَوَاهُ اَحْمَدُ وَالثَلَاثَةُ، وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ حِبَّانَ وَاْلحَكِمُ
    335.    Dari Fadhalah bin 'Ubaid. Ia berkata : Rasulullah saw. mendengar seorang mendo'a di dalam shalatnya, dengan tidak memuji Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi saw., maka sabdanya : Orang itu terburu-buru, Kemudian ia panggil dia, lalu bersabda : Apabila seseorang dari pada kamu bershalat, hendaklah ia memulai dengan memuji Tuhannya dan menyanjung-Nya, kemudian ia bershalawat atas Nabi saw., kemudian ia berdo'a dengan apa yang ia sukai.
    Diriwayatkan dia oleh Ahmad dan "Tiga" dan disahkan dia oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban dan Hakim.

KETERANGAN :
        I.    Hadits ini, oleh sebab ada padanya sebutan memuji, menyanjung, bershalawat, dan berdo'a. Maka tempatnya tidak lain di attahiyat.
        II.    Memuji dan menyanjung itu maksudnya ialah : Attahiyatulillah . . . . atau Attahiyatul-mubarakatu . . . . bershalawat itu mengucap Allahumma shalli 'ala Muhammad . . . . ; berdo'a itu maksudnya ialah do'a di akhir attahiyat yang dimulai dengan kalimah Allahumma dan sebangsanya.
        III.    Jadi maksud Hadits tersebut bahwa di dalam attahiyat hendaklah ada tiga perkara : Pujian kepada Allah, shalat dan do'a.

عَنْ اَبِيْ مَسْعُوْدٍ قَالَ : قَالَ بَشِيْرُ بْنُ سَعْدٍ : يَارَسُوْلَ اللهِ، اَمَرَنَااللهُ اَنْ نُصَلِّيَ عَلَيْكَ، فَكَيْفَ نُصَلِّيْ عَلَيْكَ ؟ فَسَكَتْ، ثُمَّ قَالَ (قُوْلُوْا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ، فِيْ اْلعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِدٌ مَجِيْدٌ. وَالسَّلَامُ كَمَا عَلِمْتُمْ) رَوَاهُ مُسْلِيمٌ. وَزَادَ ابْنُ حُزَيْمَةَ فِيْهِ : فَكَيْفَ نُصَلِّيْ عَلَيْكَ، اِذَا نَحنُ صَلَّيْنَا علَيْكَ فِيْ صَلَاتِنَا ؟.
    336.    Dari Abi Mas'ud. Ia berkata : Telah berkata Basyir bin Sa'd : Ya Rasululah ! Allah perintah kami bershalawat atas paduka tuan, maka bagaimanakah (cara) kami bershalawat atas paduka tuan ? Maka ia diam kemudian ia bersabda : Allahumma shalli 'alaMuhammadin . . . . sampai innaka hamidummajid, yang artinya : Hai Tuhan ! berilah rahmat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah beri rahmat atas keluarga Ibrahim, dan berilah kurnia atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah beri kurnia kurnia atas Ibrahim di (lidah-lidah) makhluk yang berakal, karena sesungguhnya Engkau yang amat terpuji, amat mulia. Dan salam sebagaimana kamu telah.
    Diriwayatkan dia oleh Muslim, dan ditambah oleh Ibnu Khuzaimah padanya : Maka bagaimanakah (cara) kami bershalawat atas paduka tuan, apabila kami hendak bershalawat atas paduka tuan di dalam shalat kami . . . .?

KETERANGAN :
        Hadits ini menerangkan lafazh bershalawat. Ada lain Hadits meriwayatkan dengan sedikit perubahan. Kita boleh menggunakan nama yang kita suka asal riwayatnya shahih. Di semua riwayat shalawat itu, tidak ada di dalamnya kalimah SAYYIDINA MUHAMMAD atau SAYYIDINA IBRAHIM. Dari itu janganlah kita ada-adakan apa-apa yang tidak diriwayatkan dari Nabi saw.

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. (اِذَا تَشَهَّدَ اَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ اَرْبَعٍ، يَقوْلُ : اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ اْلمَحْيَا وَاْلمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ اْلمَسِيْحِ الدَّجَّالِ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
    337.    Dari Abi Hurairah. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw : Apabila bertasyah-hud seseorang daripada kamu, hendaklah ia berlindung kepada Allah daripada empat, (yaitu) ia berkata : Allahumma inni a'udzubika . . . . yang artinya : Hai Tuhan ! aku berlindung kepada-Mu daripada 'adzab jahannam, dan dari 'adzab kubur, dari fitnah hidup dan mati dan dari fitnah dajjal yang buta sebelah.
    Muttafaq 'alaih.


وَفِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ : اِذَا فَرَغَ اَحَدُكُمْ مِنَ التَّشَهُّدِاْلاَخِيْرِ
    337.a.    Dan pada satu riwayat bagi Muslim : Apabila selesai daripada kamu (membaca) tasyahud akhir . . . . . . . .

KETERANGAN :
        Do'a di akhir attahiyat sama dengan attahiyat dan shalawat tentang mempunyai lafazh. Semua itu boleh kita pakai asal sah riwayatnya.


عَنْ اَبِيْ بَكْرٍ الصِّدِّقِ اَنَّهُ قَالَ رَسُوْلُ الله ص.: عَلِّمْنِيْ دُعَاءً اَدْعُوْبِهِ فِيْ صَلَاتِيْ، قَالَ قُلْ (اَللَّهُمَّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفسِيْ ظُلْمً كَثِرًا، وَلَايَعْفِرُ الذُنُبَ اِلَّا اَنْتَ، فَاغْفِرْلِيْ مَغفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ، اِنَّكَ اَنْتَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
    338.    Dari Abi Bakar Shiddiq bahwasanya ia berkata kepada Rasulullah saw. :Ajarkanlah kepada saya satu do'a yang saya akan mendo'akan dengannya di dalam shalat saya.
    Sabdanya sebutlah : Allahumma inni zhalamtu nafsi zulman katsiran . . . . yang artinya : Hai Tuhan ! sesungguhnya aku telah menganiaya diriku penganiayaan yang banyak, sedang tidak ada yang mengampuni dosa-dosa, melainkan Engkau, maka ampunkanlah akan daku satu keampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah akan daku, karena sesungguhnya Engkaulah pengampun, penyayang.
    Muttafaq 'alaih. 


عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ : صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ ص، فَكَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمَيْنِهِ (اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ) وَعَنْ شِمَالِهِ (اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَتُهُ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
    339.    Dari Wa'il bin Hujr. Ia berkata : Saya telah bershalat beserta Nabi saw. maka adalah ia memberi salam ke kanan dan ke kirinya : Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, yang artinya : mudah-mudahan sejahtera (bercucuran) atas kamu dan Rahmat Allah dan kurnia-kurnia-Nya.
    Diriwayatkan dia oleh Abu Dawud dengan sanad yang sahih.
____________________






Sumber :
Tarjamah BULUGHUL MARAAM (A.HASSAN)



 

0 komentar:

Posting Komentar