Al SIFAT SHALAT (Bagian 11) ~ Semesta Bertasbih, mengagungkan Asma Allah SWT


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wasahlan Bikhudurikum

Photo Cube Generator

Senin, 25 Juni 2012

SIFAT SHALAT (Bagian 11)



عَنِ اْلمُغِيْرَةِ بْنِ شُعْبَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص. كَانَ يَقُوْلُ فِيْ دُبُرِ كُلِ صَلَاةٍ مَكْتُوْبَةٍ (لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ، وَلَهُ اْلحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ سَيْءٍ قَدِيْرٌ. اَللَّهُمَّ لَامَانِعَ لِمَا اَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَااْلجَدِّ مِنْكَ اْلجَدُّ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
    340.    Dari Mughirah bin Syu'bah, bahwasanya Nabi saw. biasa mengucap di belakang tiap-tiap shalat fardhu. Lailahaillallah wahdahu lasyarikala . . . Allahumma la mani'a lima' a'taita . . . . yang artinya : Tidak ada Tuhan (yang patut disembah) melainkan Allah sendiri, tidak ada sekutu bagi-Nya ; kepunyaan-Nyalah sekalian kerajaan, dan bagi-Nyalah sekalian pujian dan Ia atas tiap-tiap sesuatu amat berkuasa ; Hai Tuhan ! tidak ada yang (bisa) menghalangi apa yang Engkau beri, dan tidak ada yang (bisa) beri apa yang Engkau Halangi ; dan kekayaan tidak bisa menarik daripada-Mu untuk si kaya.
    Muttafaq 'alaih.

عَنْ سَعْدٍ بْنِ اَبِيْ وَقَاصٍ، اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص. كَانَ يَتَعَوَّذُ بِهِنَّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ (اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ اْلبُخْلِ، وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ اْلجُبْنِ، وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ اَنْ اُرَدَّ اِلَى اَرْذَلِ اْلعُمُرَ، وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ). رَوَاهُ اْلبُخَارِيُّ
    341.    Dari Sa'id bin Abi Waqqash, bahwasanya adalah Rasulullah saw. di belakang tiap-tiap shalat berlindung dengan (do'a). Allahumma inni a'udzubika . . . . wa a'udzubika . . . . sampai wa'audzubika min 'adzabil-qabri . . . . yang artinya : Hai Tuhan ! aku berlindung kepada-Mu daripada kebakhilan dan aku berlindung kepada-Mu daripada kebaculan, dan aku berlindung kepada-Mu daripada sampai umur pikun, dan aku berlindung kepada-Mu daripada percobaan hidup, dan aku berlindung kepada-Mu daripada 'adzab kubur.
    Diriwayatkan dia oleh Bukhari.

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ : كَانَ رَسُوْلَ اللهِ ص. اِذَاا نَصْرَفَ عَنْ صَلَاتِهِ  اسْتَغْفَرَاللهِ ثَلَاثًا، وَقَالَ (اَللَّهُمَّ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَذَاْلجَلَالِ وَاْلاءِكْرَامِ). رَوَاهُ مُسْلِمٌ
    342.    Dari Tsauban. Ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila berpaling dari shalat ia istighfar tiga kali dan ia ucap "Allahumma antas-salamu . . . . yang artinya : Hai Tuhan ! Engkaulah Yang sejahtera, dan daripada-Mulah (datang) kesejahteraan, Mahamulia Engkau (Hai Tuhan) yang mempunyai kemegahan dan kemuliaan.
    Diriwayatkan dia oleh Muslim.

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص. قَالَ (مَنْ سَبَّحَ اللهُ دُبُرَكُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ. وَحٌمِدَاللهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ، وَكَبَّرَاللهَ ثَلَاثًا وَثََلَاثِيْنَ، فَتِلْكَ تِسْعٌ وَتِسْعُوْنَ، وَقَالَ تَمَامَ اْلمِائَةِ لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ، وَلَهُ اْلحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، غُفِرَتْ خَطَايَاهُ، وَلُوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِاْلبَحْرِ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ، وَفِيْ رِوَايَةٍ اُخْرَى : اَنَّ التَّكْبِيْرَ اَرْبَعٌ وَثَلَاثُوْنَ
    343.    Dari Abi Hurairah, dari Rasulullah saw. ia bersabda : Barangsiapa mengucap Subhanallah di belakang tiap-tiap shalat 33 kali, dan mengucap Alhamdulillah 33 kali dan mengucap Allahu-akbar 33 kali, maka yang demikian (jadi 99 kali), dan mengucap penyempurnaan seratus : La ilaha illallah yang artinya : Tidak ada Tuhan (yang sebenarnya), melainkan Allah sendiri, tidak ada sekutu bagi-Nya dan kepunyaan-Nyalah sekalian kerajaan dan kepunyaan-Nyalah sekalian pujian, dan Ia atas tiap-tiap suatu amat berkuasa. Niscaya diampunkan dosa-dosanya, walaupun sebanyak busa di laut.
    Diriwayatkan dia oleh Muslim : dan di satu riwayat lain bahwa takbir itu 34 kali.

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَابَلِ، اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ ص. قَالَ لَهُ (اُوْصِيْكَ يَامُعَاذُ : لَاتَدَعَنَّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ اَنْ تَقُوْلَ : اَللَّهُمَّ اَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ) رَوَاهُ اَحْمَدُ وَاَبُوْ دَاوُدَ وَالنَّسَائِيِّ بِسَنَدٍ قَوِيٍّ
    344.    Dari Mu'adz bin Jabal, bahwasanya Rasulullah saw. telah bersabda kepadanya : Aku berpesan kepadamu ya Mu'adz ! di belakang tiap-tiap shalat, janganlah engkau tinggalkan membaca : Allahumma a'inni . . . . yang artinya : Hai Tuhan ! tolonglah akan daku pada mengingat-Mu dan berterima kasih pada-Mu, dan beribadah yang baik kepada-Mu.
    Diriwayatkan dia oleh Ahmad dan Abu Dawud dan Nasa'i dengan sanad yang kuat.

عَنْ اَبِيْ اُمَامَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. (مَنْ قَرَأَ اَيَةَ اْلكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوْبَةِ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ اْلجَنَّةِ اِلَّا اْلمَوْتُ). رَوَاهُ النَّسَائِيُّ، وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ. وَزَادَ فيْهِ الطَّبَرَانِيُّ : وَ قُلْ هُوَاللهُ اَحَدٌ
    345.    Dari Abi Umamah. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Barangsiapa membaca ayatul - kursi di belakang tiap-tiap shalat fardhu, tidak menghalangi dia masuk surga melainkan kematian (Yakni belum mati itu menghalangi dia masuk surga).
    Dikeluarkan dia oleh Nasa'i dan disahkan dia oleh Ibnu Hibban dan Thabarani tambah padanya : Dan Qul huwallahu Ahad . . . .


Do'a-do'a dan bacaan-bacaan di belakang shalat, yakni setelah selesai, ada banyak diriwayatkan dari Nabi saw.. Dari itu boleh kita pilih antara apa yang kita sukai, asal saja riwayatnya sah.

عَنْ مَلِكٍ بْنِ اْلحُوَيْرِثِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. : (صَلُّوْا كَمَا رَاَيْتُوْ نِيْ اُصَلِّى). رَوَاهُ البُخَارِيُّ
    346.    Dari Malik bin Huwairits. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Shalatlah sebagaimana kamu lihat (Ra-aitumuni ushalli : Kamu lihat aku shalat, dan terpakai juga dengan arti : kamu ketahui aku shalat).
    Diriwayatkan dia oleh Bukhari.

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص. قَالَ (صَلِّ قَائِمًا، فَاِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَاِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ، وَاِلَّا فَأَوْمِ). رَوَاهُ اْلبُخَارِيُّ
    347.    Dari 'Imran bin Hushain bahwasanya Nabi saw. telah bersabda : shalatlah dengan berdiri ; jika engkau tidak bisa, maka dengan duduk : jika engkau tidak bisa, maka dengan berbaring, dan jika engkau tidak bisa maka berisyaratlah.
    Diriwayatkan dia oleh Bukhari (Tersebut di Subulus-salam bahwa di dalam Bukhari tidak ada kalimah berisyaratlah).

عَن جَابِرٍ، اَنَّ النَّبِيَّ ص. قَالَ لِمَرِيْضٍ-صَلَّى عَلَى وِسَادَةٍ، فَرَمَى بِهَا-وَقَالَ (صَلِّ عَلَى اْلاَرْضِ انِ اسْتَطَعْتَ، وَاِلَّا فَاَوْمِ اِيْمَاءً، وَاجْعَلْ سُجُوْدَكَ اَحْفَضَ مِنْ رُكُوْعِكَ). رَوَاهُ اْلبَيْهَقِيُّ بِسَنَدٍ قَوِيٍ، وَلَكِنْ صَحَّحَ اَبُوْ حَاتِمٍ وَقْفَهُ
    348.    Dari Jabir, bahwasanya Nabi saw. bersabda kepada seorang sakit yang bershalat atas bantal, lalu Nabi saw. buang dia dan bersabda : Shalatlah di atas bumi jika engkau bisa, tetapi jika tidak bisa, maka berbuatlah dengan isyarat dan jadikanlah sujudmu lebih rendah daripada ruuku'mu.
    Diriwayatkan dia oleh Baihaqi dengan sanad yang kuat, tetapi Abu Hatim sahkan mauqufnya.
____________________







Sumber :
Tarjamah BULUGHUL MARAAM (A.HASSAN)




0 komentar:

Posting Komentar