Al SIFAT SHALAT (Bagian 6) ~ Semesta Bertasbih, mengagungkan Asma Allah SWT


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wasahlan Bikhudurikum

Photo Cube Generator

Sabtu, 16 Juni 2012

SIFAT SHALAT (Bagian 6)



وَلِلطَّبَرَانِيِ مِنْ حَدِيْثِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ : يُدِيْمُ ذَلِكَ
    311.    Dan bagi Thabarani dari Hadist Ibnu Mas'ud : Ia kekalkan demikian (Rasulullah saw. dengan tetap membaca demikian).

عَنْ خُذَيْفةَ قَالَ : صَلَّيتُ مَعَ النَّبِيِّ فَمَا مَرَّتْ بِهِ اَيَةُ رَحْمَةٍ اِلَّا وَقَفَ عِنْدَهَا يَسْأَلُ. وَلَا اَيَةُ عَذَابٍ اِلَّا تَعَوَّذَ مِنهَا. اَخْرَجَهُ اْلخَمْسَةُ وَحَسَّنَهُ التِّرْمِيُّ
    312.    Dari Hudzaifah. Ia berkata : Saya telah bershalat beserta Rasulullah saw. maka tidak ia sampai di satu ayat rahmat melainkan ia berhenti di situ sambil berdo'a dan tidak di satu ayat 'adzab, melainkan ia berlindung (kepada Allah) daripadanya.
    Dikeluarkan dia oleh "Lima" dan dihasankan dia oleh Tirmidzi.

KETERANGAN :
        Menurut Hadits yang tidak tersebut di sini, bahwa Rasulullah saw.  Berdo'a dan berlindung itu, ialah di shalat malam, yakni bukan di shalat fardhu.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَال : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص (اَلَا وَاِنِّيْ نُهِيْتُ اَنْ اَقْرَأَ اْلقُرْاَنِ رَكِعًا اَوْسَاجِدًا، فَاَمَّاالرَّكُوْعُ فَعَظِّمُوْا فِيْهِ الرَّبَّ، وَاَمَّا السُّجُوْدُ فَاجْتَهِدُوْا فِى الدُّعَاءِ، فَقَمْنٌ اَنْيُسْتَجَابَ لَكُمْ). رَوَاهُ مُسْلِمٌ
    313.    Dari Ibnu 'Abbas. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Ketahuilah bahwasanya aku dilarang, membaca Qur'an di dalam ruku' dan di dalam sujud. Adapun ruku' itu, hendaklah kamu besarkan Tuhan padanya, dan adapun sujud itu, hendaklah kamu bersungguh-sungguh berdo'a (padanya), karena patut dikabulkan bagi kamu (Yakni besar harapan bahwa do'a kamu akan dikabulkan).
    Diriwayatkan dia oleh Muslim.

.عَنْ عَئِسَةَ قَالَتْ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص. يقُوْلُ افِيْ رُكُوْعِهِ وَسُجُوْدِهِ (سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
    314.    Dari 'Aisyah. Ia berkata : Adalah Rasulullah saw. menyebut di dalam ruku'nya dan sujudnya : Subhanakallahumma . . . .  yang artinya : Mahasuci Engkau hai Tuhan ! Tuhan kami, dan dengan memuji-Mu (aku beribadat); hai Tuhan ! ampunkan daku.
    Muttafaq 'alaih.

KETERANGAN :
        Do'a iftitah ada diriwayatkan dari Nabi saw. beberapa macam, demikian juga bacaan di ruku', sujud dan lainnya.


        Dari itu, boleh kita baca apa yang kita hafal dan apa yang kita suka, asal bacaan itu sah riwayatnya dari Nabi saw.

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : رَسُوْلُ اللهِ ص. اِذَا قامَ اِلَ الصَّلَاةِ يُكَبِّرُ حِيْنَ يَقُوْمُ، ثُمَّ يُكَبِيْرُ حِيْنَ يَرْكَعُ، ثُمَّ يَقُوْلُ (سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ) حِيْنَ يَرْفَعُ صُلْبَهُ مِنَ الرُّكُوْعِ، ثُمَّ يَقُوْلُ وَهُوَ قَائِمٌ (رَبَّنَا وَلَكَ اْلحَمْدُ) ثُمَّ يُكَبِّرُ حِيْنَ يَهْوِىْ سَجِدًا، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِيْنَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِيْنَ يَسْجُدُ، ثُمَّ يُكَبِّرُ حِيْنَ يَرْفَعُ، ثُمَّ يَفْعَلُ ذَلِكَ فِى الصَّلَاةِ كُلِّهَا،يُكَبِّرُ حِيْنَ يَقُوْمُ مِنِ اْثنَتَيْنِ بَعْدَ اْلجُلُوْسِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
    315.    Dari Abi Hurairah. Ia berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila berdiri kepada shalat ia bertakbir ketika berdiri, kemudian ia bertakbir ketika ruku', kemudian ia ucap Sami'allahuliman hamidah artinya : mudah-mudahan Allah memperkenankan bagi orang yang memuji-Nya. Ketika ia angkat belakangnya dari ruku' kemudian ia ucap, setelah berdiri RABBANA WALAKAL-HAMD, Artinya: Hai Tuhan kami ! dan bagi-Mulah sekalian pujian. Kemudian ia bertakbir ketika turun ke sujud, (lagi). kemudian ia bertakbir ketika ia bangkit, kemudian ia berbuat demikian di dalam semua shalat dan ia bertakbir, ketika bangkit dari dua raka'at setelah duduk (Yakni duduk at-Tahiyat awal).
    Muttafaq 'alaih.


عَنْ اَبِيْ سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيِّ قَالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص. اِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوْعِ قَالَ (اَللَّهُمَّ رَبَنَا لَكَ اْلحَمْدُ مِلْءَالسَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ، وَمِلْءَمَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، اَهْلَ الشَّنَاءِ وَاْلمَجْدِ-وَكُلُنَا لَكَ عَبْدٌ-اَللَّهُمَّ لَامَانِعَ لِمَا اَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَايَنْفَعُ ذَاْلجَدِّ مِنْكَ اْلجَدُّ). رَوَاهُ مُسْلِمٌ
    316.    Dari Abi Sa'id al-Khudri. Ia berkata : Adalah Rasulullah saw., apabila mengangkat kepadanya dari ruku' ia ucap Allahumma Rabbana lakal-hamd . . . . yang artinya : Hai Tuhan ! Tuhan kami, bagi-Mulah sekalian pujian, sepenuh langit daan bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki selain dari itu, yang berhak bagi sanjungan dan ketinggian, selayak-layak ucapan yang diucapkan oleh seorang hamba, sedang tiap-tiap seorang daripada kami hamba-Mu. Allahumma lamani'a . . . . yang artinya : Hai Tuhan ! tidak ada yang (bisa) memberi apa yang Engkau halangi, dan kekayaan tidak dapat menarik manfaat daripada-Mu untuk si kaya.
    Diriwayatkan dia oleh Muslim.


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. (اُمِرْتُ اَنْ اَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ اَعْظُمٍ : عَلَى اْلجَبْهَةِ- وَاَشَارَبِيَدِهِ اِلَى اَنْفِهِ- وَاْليَدَيْنِ، وَالرَّكْبَتَيْنِ، وَاَطْرَافِ اْلقَدَمَيْنِ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
    317.    Dari Ibnu 'Abbas. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Aku diperintah bersujud atas tujuh tulang, atas dahi; dan ia syarat dengan tangannya kepada hidung (Yakni hidung pun mesti kena di tempat sujud) dan dua tangan dan dua lutut dan ujung-ujung (jari) kedua-dua tapak kaki.
    Muttafaq 'alaih.

____________________







Sumber :
Tarjamah BULUGHUL
MARAAM (A.HASSAN)



0 komentar:

Posting Komentar