Al SIFAT SHALAT (Bagian 9) ~ Semesta Bertasbih, mengagungkan Asma Allah SWT


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wasahlan Bikhudurikum

Photo Cube Generator

Rabu, 20 Juni 2012

SIFAT SHALAT (Bagian 9)



رَاَيْتُ النَّبِيَّ ص. اِذَا سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ. اَخْرَجَهُ اْلاَرْبَعَةُ. فَاِنَّ لِلْاَوَّلِ شَاهِدًا مِنْ حَدِيْثِ ابْنِ عُمرَ، صَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ، وَذَكَرَهُ اْلبُخَارِيُّ مُعَلَّقًا مَوْقُوْفًا
    331.    Saya lihat Nabi saw, apabila sujud, ia letakkan dua lututnya sebelum dua tangannya.
    Dikeluarkan dia oleh "Empat", (Sebabpun dikatakan lebih kuat) karena bagi yang pertama ada syahid dari Hadits Ibnu 'Umar, yang disahkan dia oleh Ibnu Khuzaimah dan disebut dia oleh Bukhari sebagai (Hadits) mu'allaq yang mauquf.

KETERANGAN :
        Di dalam Hadits ke 330 riwayat Abi Hurairah, sabda Rasulullah saw. : TETAPI HENDAKLAH IA MELETAKKAN DUA TANGANNYA LEBIH DAHULU DARIPADA DUA LUTUTNYA ITU, menurut Ahli Hadits ada terbalik. Yang sebenarnya : HENDAKLAH IA MELETAKKAN DUA LUTUTNYA DAHULU DARIPADA DUA TANGANNYA. Kekeliruan susunan ini dari Abi Hurairah, karena meletakkan dua tangan lebih dahulu itu menyerupai duduknya onta yang dilarang oleh Rasulullah di Hadits itu juga. Duduknya adalah dengan meletakkan lebih dahulu dua kaki depannya yang dipandang sebagai tangannya.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص. : كَانَ اِذَا فَعَدَلَلتَّشَهُّدِ وَضَعَ يَدَهُ اْليُسْرَى عَلَى رُكْبَتِهِ اْليُسْرَى، واْليُمْنَى عَلَى اْليُمْنَى، وَقَعَدَ ثَلَاثًا وَخَمْسِيْنَ وَاَشَارَ بِاِصْبِعِهِ السَّبَّابَةِ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ. وَفِيْ رِوَيَةٍ لَهُ : وَقَبَضَ اَصَابِعَهُ كُلَّهَا، وَاَشَارَ بِالَّتِيْ تَلِى اْلاِبْهَامَ
    332.    Dari Ibnu 'Umar, bahwasanya Rasulullah saw. adalah apabila duduk tasyahud - ia letak tangannya yang kiri atas lututnya yang yang kiri dan yang kanan atas yang kanan, dan ia genggam lima puluh tiga dan ia isyarat dengan jari telunjuknya (Duduk tasyahud : Duduk attahiyat).
    Diriwayatkan dia oleh Muslim, dan di satu riwayat baginya : Dan ia (Rasulullah saw) genggam semua jarinya dan ia isyarat dengan (jari) yang mengiringi ibu jari.

KETERANGAN :
        I.    Genggam lima puluh tiga itu satu cara menghitung disisi orang 'Arab dengan menggenggam jari yang hasilnya ialah tergenggam semua jari, kecuali telunjuk untuk isyarat.
        II.    Isyarat telunjuk itu, menurut riwayat Wa'il bin Hujr bahwa Rasulullah saw, goyang-goyangkan dia, dan menurut riwayat Ibnuz-Zubair bahwa Rasulullah saw. isyarat tetapi tidak menggoyang-goyangkannya. Riwayat Wail bin Hujr dan Ibnuz-Zubair tidak bertentangan, bahkan bisa jadi Ibnu Hujr lihat waktu Rasulullah saw. menggoyang-goyangkannya, dan Ibnuz-Zubair lihat ketika Rasulullah saw. tidak menggoyang-goyangkannya. Jadi tidak dapat disalahkan orang yang tidak menggoyang-goyangkannya.
        III.    Tempat meng-isyarat telunjuk sekali saja, menurut ijtihad 'ulama Syafi'i, ialah ketika menyebut LA-ILAHA ILL-ALLAH dan menurut orang yang berpegang kepada riwayat Ibnu Hujr itu tentulah di bebefrapa tempat, dan tempat-tempat yang munasabah ialah ketika sampai di kalimat LILLAH ; ILL-ALLAH ; ALLAHUMMA.

عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ : اِلْتَفَتَ اِلَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ ص. فَقَالَ : (اِذَا صَلَّى اَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ : اَلتَّحِيَّاتُ لِلَّهِ، وَالصَّلَوَاتُ، وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلَامُ عَلَيْكَ اَيُّها النَّبِيُّ وَرَحْمَتُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَدِاللهِ الصَّلِحِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّااللهِ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. ثُمَّ لِيَتَخَيَّرْ مِنَ الدُّعَاءِ اَعْجَبُهُ اِلَيْهِ، فَيَدْعُوْ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ
    333.    Dari 'Abdullah bin Mas'ud. Ia berkata : Rasulullah saw., berpaling kepada kami lau bersabda : Apabila seseorang daripada kami bershalat, hendaklah ia ucap Attahiyatulillah . . . . yang artinya : Sekalian (bakti) ucapan (layak) bagi Allah dan (demikian juga) sekalian bakti badan dan bakti harta : mudah-mudahan (bercucuran) atasmu, hai Nabi, kesejahteraan dan rahmat dari Allah dan kurnia-kurnia-Nya ; mudah-mudahan (bercucuran) kesejahteraan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang baik-baik : aku mengaku bahwasanya tidak ada Tuhan (yang patut disembah), melainkan Allah sendiri, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwasanya Muhammad itu hamba-Nya dan pesuruh-Nya. Kemudian boleh ia pilih do'a yang ia sukai, lalu ia berdo'a dengannya.
    Muttafaq 'alaih tetapi lafazh itu bagi Bukhari.

وَلِلنِّسَائِيِّ : كُنَّا نَقُوْلُ قَبْلَ اَنْ يفْرَضَ عَلَيْنَا التَّشَهُدُ
    333a.    Dan Bagi Nasa'i : Adalah kami ucapkan sebelum di fardhukan atas kami (attahiyat).

KETERANGAN :
        Menurut Riwayat Nasa'i bahwa Ibnu Mas'ud berkata, bahwa sebelum difardhukan attahiyat itu atas kami, kami ucap ; Assalamu'alallahi ; assalamu'ala Jibril wa Mika'il (Artinya : Sekalian kesejahteraan terserah kepada Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan-Nya bercucuran atas Jibril dan Mika'il).

وَلِاَحْمَدَ : اَنَّ النَّبِيَّ ص. عَلَّمَهُ التَّشَهُدَ، وَاَمَرَهُ اَنْ يُعَلِّمَهُ النَّاسَ
    333b.    Dan bagi Ahmad : Bahwasanya Nabi saw., ajarkan dia (Ibnu Mas'ud) tasyahud dan ia perintah supaya ia mengajarkannya kepada manusia.

KETERANGAN :
        Di dalam riwayat Ahmad, tersebut bahwa Nabi saw, ajarkan attahiyat kepada Ibnu Mas'ud dan ia perintah dia supaya mengajarkannya kepada muslimin.

وَلِمُسْلِمٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قالَ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص. يُعَلِّمُنَا التَشْثَهُدَ (اَلتَّحِيَاتُ اْلمُبَرَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ-) اِلَى اَخِرِهِ
    334.    Dan bagi Muslim dari Ibnu 'Abbas, ia berkata : Adalah Rasulullah saw., mengajarkan kepada kami tasyahud Attahiyatul - mubarakatush . . . . yang artinya : Sekalian bakti ucapan, sekalian bakti badan, sekalian bakti harta (hanya layak) bagi Allah . . . . hingga akhirnya.

KETERANGAN :
        Lafazh attahiyat ada macam-macam. Kita boleh pakai mana yang kita senang atau hafal, asal riwayatnya sah.
____________________






Sumber :
Tarjamah BULUGHUL MARAAM (A.HASSAN)





0 komentar:

Posting Komentar