Al SUJUD SAHWI, TILAWAH DAN SYUKUR (Bagian 1) ~ Semesta Bertasbih, mengagungkan Asma Allah SWT


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wasahlan Bikhudurikum

Photo Cube Generator

Selasa, 26 Juni 2012

SUJUD SAHWI, TILAWAH DAN SYUKUR (Bagian 1)



عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ بُحَيْنَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص. صَلَّى بِهِمُ الظُّهْرَ، فَقَمَ فِيْ الرَّكْعَتَيْنِ اْلاُلَيَيْنِ، وَلَمْ يَجْلِسْ، فَقَامَ النَّاسُ مَعَهُ، حَتَّى اِذَا قَضَى الصَّلَاةَ وَاَنْتَظَرَ النَّاسُ تَسْلِيْمَهُ، كَبَّرَ وَهُوَ جَالِسٌ، وَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ، قَبْلَ اَنْ يُسَلِّم. اَخْرَجَهُ السَّبْعَةُ، وَهَذَا اللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ
    349.    Dari 'Abdillah bin Buhainah, bahwasanya Nabi saw., pernah shalat Zhuhur beserta mereka, lalu ia berdiri sesudah dua raka'at yang pertama, yakni ia tidak duduk, maka orang-orang pun berdiri besertanya, hingga apabila telah selesai shalat dan orang-orang tunggu salamnya, ia bertakbir sambil duduk, dan ia sujud dua kali sebelum ia beri salam, kemudiann ia beri salam.
    Diriwayatkan dia oleh "Tujuh" tetapi lafazh ini bagi Bukhari.

وَفِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ : يُكَبِّرُا فِيْ كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ وَيَسْجُدُ، وَيسْجُدُ النَّاسُ مَعَهُ، مَكَانَ مَانَسِيَ مِنَ اْلجُلُوْسِ
    349a.    Dan pada satu riwayat bagi Muslim : Ia bertakbir pada tiap-tiap sujud sambil duduk dan ia sujud dan orang-orang sujud bersamanya, mengganti duduk (attahiyat) yang ia lupa itu.

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : صَلَّى النَّبِيِّ ص. اِحْدَى صَلَاتَيِ اْلعَشيِّ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ سَلَّمَ، ثُمَّ قَامَ اِلَى خَشَبَةٍ فِيْ مُقَدَّمِ اْلمَسْجِدِ، فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهَا، وَفِيْ اْلقَوْمِ اَبُوْ بَكْرٍ وَعُمَرَ، فَهَابَا انْيُكَلِّمَاهُ، وَخَرَجَ سَرْعَانُ النَّاسِ، فَقَالُوْا : قُصِرَتِ الصَّلَاةُ، وَفِيْ اْلقَوْمِ رَجُلٌ يَدْعُوْهُ النَّبِيُّ ص. ذَااْليَدَيْنِ، فَقَالَ : يَارَسُوْلَ اللهِ اَنَسِيْتَ اَمْقُصِرَتِ الصَّلَاةُ ؟ فَقَالَ (لَمْ اَنْسَ وَلَمْ تُقْصَرْ) فَقَالَ : بَلَى، قَدْ نَسِيْتَ، فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ، ثُمَّ كَبَّرَ، ثُمَّ سَجَدَ مِثْلَ سُجُوْدِهِ، اَوْ اَطْوَلَ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَكَبَّرَ، ثُمَّ وَضَعَ رَأْسَهُ، فَكَبَّرَ، فَسَجَدَ مِثْلَ سُجُوْدِهِ، اَوْاَطْوَلَ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ وَكَبَّرَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ
    350.    Dari Abi Hurairah. Ia berkata : Nabi saw. pernah shalat petangnya (yaitu shalat 'Ashar) dua raka'at, kemudian ia beri salam, kemudian ia pergi kepada satu kayu disebelah depan masjid, lalu meletakkan tangannya diatas itu, sedang di antara orang ramai ada Abubakar dan 'Umar, tetapi mereka segan hendak berkata-kata dengannya, padahal manusia keluar dengan cepat sambil berkata : Telah diqashar shalat ; dan diantara kaum itu ada seorang yang Rasulullah saw., namakan dia Dzalyadain (Yang mempunyai dua tangan, karena dua tangannya lebih panjang daripada biasa), lalu ia bertanya : Ya Rasulullah ! apakah paduka tuan lupa ataukah diqashar shalat itu ? Maka sabdanya : Aku tidak lupa dan tidak diqashar. Ia berkata : Bahkan paduka tuan telah lupa ; lalu ia (Rasulullah saw.), shalat dua raka'at kemudian ia beri salam, kemudian ia takbir, kemudian ia sujud seperti sujudnya (yang biasa) atau lebih panjang, kemudian ia angkat kepalanya lalu takbir kemudian ia tundukkan kepalanya, lalu sujud seperti sujudnya (yang biasa) atau lebih panjang, kemudian ia angkat kepalanya dan takbir.
    Muttafaq 'alaih, tetapi lafazh itu bagi Bukhari.

وَفِيْ رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ : صَلَاةَ اْلعَصْرِ
    350a.   Dan pada satu riwayat bagi Muslim : Shalat 'Ashar (Yakni yang Rasulullah saw. tinggalkan itu di shalat 'Ashar.

وَلِاَبِيْ دَاوُدَ، فَقَالَ (اَصَدَقَ ذُوْاْليَدَيْنَ؟) فَاَوَمَأَوْا : اَيْ نَعَمْ، وَهِيَ فِيْ الصَّحِيْحَيْنِ، لَكِنْ بِلَفْظِ : فَقَالُوْا
    351.    Dan bagi Abi Dawud. Maka ia bertanya : benarkah Dzalyadain ? maka mereka memberi isyarat : Benar ; dan ia itu di-Shahain, tetapi dengan lafazh . . . . maka mereka berkata . . . .

وَفِيْ رِوَايَةٍ لَهُ : وَلَمْ يَسْجُدْ حَتَّى يَقَّنَهُ اللهُ تَعَالَى ذَلِكَ
    352.    Dan di satu riwayat baginya : dan ia (Rasulullah saw) tidak sujud hingga Allah meyakinkan dia yang demikian itu.

KETERANGAN :
        Rasulullah saw, tidak tambah dua raka'at itu melainkan sesudah ia yakin bahwa shalatnya memang kurang dua raka'at.

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ اَنَّ النَّبِيَّ ص. صَلَّى بِهِمْ، فَسَهَا، فَسَجَدَ سَجْدَتَينِ، ثُمَّ تَشَهَّدَ، ثُمَّ سَلَّمَ، رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ، وَاْلحكِيْمِ وَصَحَّحَهُ
    353.    Dari 'Imran bin Hushain, bahwasanya Nabi saw, Shalat dengan mereka (sahabat), lalu ia lupa (Yakni lupa yang tersebut di Hadits ke 350), lalu ia sujud, dua kemudian ia baca at-Tahiyat, kemudian ia salam.
    Diriwayatkan dia oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dan ia hasankan dia, dan Hakim dan ia sahkan dia.

KETERANGAN :
        Baca at-Tahiyat : Tentang ada bacaan at-Tahiyat dalam sujud sahwi ini, dilemahkan oleh Imam Baihaqy, Ibnu 'Abdil-barr dan lain-lainnya. Mereka berkata : Yang terpelihara (sah) bahwa dalam Hadits 'Imran dan Hushain itu (mestinya) tidak ada sebutan Tasyahud (=at-Tahiyat) (Nailul Authar 3 : 149). (A.Q).

عَنْ اَبِيْ سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيِّ قَالَ : قَالَ رَسُوْلَ اللهِ ص. (اِذَا شَكَّ اَحَدُكُمْ فِيْ صَلَاتِهِ، فَلَمْ يَدْرِكُمْ صَلَّى اَثَلَاثًا اَمْ اَرْبَعًا؟ فَلْيَطْرَحِ الشَكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَااسْتَيْقَنَ. ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ اَنْ يُسَلِّمَ، فَاِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلَاتَهُ، وَاِنْ كَانَ صَلَّى تَمَامًا كَانَتَا تَرْغِيْمًا لِلشَيْطَانِ). رَوَاهُ مُسْلِمٌ
    354.    Dari Abi Sa'id al-Khudri. ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Apabila seorang dari kamu syak di dalam shalatnya, yaitu ia tidak tahu berapa ia kerjakan, tiga kah ataukah empat (raka'at), maka hendaklah ia buang syak itu dan hendaklah ia dirikan atas apa yang ia yakin, kemudian ia sujud dua sujud sebelum ia beri salam, karena kalau ia telah shalat lima (raka'at) maka mereka (dua sujud), telah genaplah baginya akan shalat ; dan jika ia telah kerjakan cukup, maka adalah mereka penghampa akan syaithan (membikin syaithan tidak berhasil pada membikin was-was di hatinya).
    Diriwayatkan dia oleh Muslim.

____________________







Sumber :
Tarjamah BULUGHUL
MARAAM (A.HASSAN)



0 komentar:

Posting Komentar