Al PERNIKAHAN SEBAGAI SATU IBADAH ~ Semesta Bertasbih, mengagungkan Asma Allah SWT


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wasahlan Bikhudurikum

Photo Cube Generator

Kamis, 26 April 2012

PERNIKAHAN SEBAGAI SATU IBADAH

( Kamis, 26 April 2012 )

ஜ۩۞۩ஜ•.~***~PERNIKAHAN SEBAGAI SATU IBADAH~***~.•ஜ۩۞۩ஜ

... • ...…* ♥ (¯`*•.¸*♥*¸.•*´¯) ♥ *....… •´*
... . بــــــــســم الله الرحمن الرحــيــــــــم
... السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Amal ibadah bukan sekedar melaksanakan rukun Islam saja. Pernikahan juga merupakan suatu ibadah kepada-Nya. Nafsu syahwat atau naluri seks adalah suatu naluri semula jadi di dalam diri manusia, sama dengan nafsu makan dan minum. Sebab itu ia tidak perlu dibuang atau dihapuskan tetapi hanya perlu dipimpin dan disalurkan dengan sebaiknya. Pernikahan adalah suatu peraturan untuk mengatur nafsu kelamin di kalangan manusia. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud. “Sesiapa yang menikah sesungguhnya di telah memelihara sebagian dari agamanya.”
Hukum menikah terbagi empat yaitu wajib, haram, sunat dan makruh. Wajib ialah apabila seseorang itu berkemampuan fisik dan mental serta bimbang jika dirinya akan terjerumus ke lembah maksiat dengan melakukan zina. Ia bertepatan dengan sabda baginda Rasulullah, “Wahai sekalian pemuda, sesiapa di antara kamu yang sanggup menikah, maka hendaklah dia menikah, maka sesungguhnya menikah itu menghalang pandagan yang haram dan memelihara kemaluan. Maka sesiapa yang tidak sanggup berbuat demikian hendaklah dia berpuasa kerana puasa itu adalah perisai baginya.”
 



Hukum sunat apabila seseorang yang mempunyai kemampuan dan kesanggupan dan sanggup pula memelihara diri dari melakukan perbuatan yang dilarang Allah. Islam melarang orang yang sengaja hidup membujang. Sabda baginda lagi, “Nikahilah olehmu wanita yang bersifat penyayang dan subur maka sesungguhnya pada hari Kiamat kelak aku bermegah-megah dengan banyaknya bilangan kamu (umatnya).”
Hukum makruh pula apabila seseorang yang tidak mampu dari segi zahir dan batin. Manakala menjadi haram apabila seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menikah tetapi akan menimbulkan bahaya kepada bakal isterinya seperti seorang lelaki yang menikah dengan tujuan untuk menyakiti calon isterinya. Maka perkahwinan itu hukumnya haram.


Sumber: Muslimah, Bil. 228, Safar – Rabiul Awal 1432

0 komentar:

Posting Komentar