وَرَوَى اَحْمَدُ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ نَخْوَهُ
397. Dan diriwayatkan dia oleh Ahmad dari 'Amr bin Syu'aib dari bapanya dari datuknya seperti itu (juga).
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلَ اللهِ ص.(اَلْوِتْرُ حَقٌّ فَمَنْ لَمْ يُوْتِرْ فَلَيْسَ مِنَّا) اَخْرَجَهُ اَبُوْ دَاوُدَ بِسَنَدٍ لَيِّنٍ، وَصَحَّحَهُ اْلحَاكِمُ
398. Dari 'Abdullah bin Buraidah, dari bapanya, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Witir itu haq (Hak disini, maksudnya satu tuntutan ringan) : maka barangsiapa tidak berwitir, bukanlah ia dari kami (bukan dari orang-orang memperhatikan sunnah kami).
Dikeluarkan dia oleh Abu Dawud dengan sanad yang lembek dan di sahkan dia oleh Hakim.
وَلَهُ شَاهِدٌ ضَعِيْفٌ عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ عِنْدَ اَحْمَدَ
399. Dan bagi (Hadits) itu ada satu penyaksi yang lemah dari Abi Hurairah di sisi Ahmad.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : مَاكَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص. يَزِيْدُ فِيْ رَمَضَانَ وَلَا فِيْ غَيْرِهِ عَلَى اِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُصَلِّيْ اَرْبَعًا، فَلَاتَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُوْلِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّيْ اَرْبَعًا، فَلَاتَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُوْلِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّيْ ثَلَاثًا، قَالَ عَائِشَةُ، قُلْتُ : يَارَسُوْلَ اللهِ، اَتَنَامُ قَبْلَ اَنْ تُوْتِرَ؟ قَالَ : (يَاعَائِشَةُ، اِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِيْ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
400. Dari 'Aisyah. Ia berkata : Tidak pernah Rasulullah saw. kerjakan (tathawwu') di Ramadhan dan tidak di lainnya lebih daripada sebelas raka'at, (yaitu) ia shalat empat (raka'at) - jangan engkau tanya tentang bagusnya dan panjangnya - kemudian ia shalat empat (raka'at) - jangan engkau tanya tentang bagusnya dan panjangnya - kemudian ia shalat tiga (raka'at).
Berkata 'Aisyah : Saya bertanya : Ya Rasulullah apakah paduka tuan hendak tidur sebelum witir ?
Sabdanya : Ya 'Aisyah ! sesungguhnya dua mataku tidur, tetapi tidak tidur hatiku.
Muttafaq 'alaih.
II. Pada satu kali, Rasulullah saw. hendak tidur sebelum shalat witir, maka 'Aisyah bertanya : Mengapa Rasulullah hendak tidur sebelum witir ? Sabdanya : Dua mataku tidur, tetapi tidak tidur hatiku.
III. Apakah di waktu itu sahaja hati Rasulullah saw tidak tidur ? Perlu diperhatikan. menurut riwayat Muslim dan Ahmad, bahwa pernah Rasulullah saw. bersama sahabat-sahabatnya ketiduran dua kali di dalam safar hingga mereka shalat Shubuh sesudah terbit matahari.
KETERANGAN :
I. Biasanya Rasulullah saw., shalat sunnah malam empat, empat dan tiga witir ; dan tidak tidur sebelum witir.II. Pada satu kali, Rasulullah saw. hendak tidur sebelum shalat witir, maka 'Aisyah bertanya : Mengapa Rasulullah hendak tidur sebelum witir ? Sabdanya : Dua mataku tidur, tetapi tidak tidur hatiku.
III. Apakah di waktu itu sahaja hati Rasulullah saw tidak tidur ? Perlu diperhatikan. menurut riwayat Muslim dan Ahmad, bahwa pernah Rasulullah saw. bersama sahabat-sahabatnya ketiduran dua kali di dalam safar hingga mereka shalat Shubuh sesudah terbit matahari.
وَفِيْ رِوَايَةٍ لَهُمَا عَنْهَا : كَانَ يُصَلِّيْ مِنَ اللَّيْلِ عَشْرَ رَكَعَاتٍ، وَيُوْتِرُ بِسَجْدَةٍ وَيَرْكَعُ رَكْعَتَيِ اْلفَجْرِ، فَتِلْكَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً
401. Dan pada satu riwayat bagi keduanya, daripadanya : Adalah Rasulullah Shalat waktu malam sepuluh raka'at dan ia witir dengan satu (raka'at) dan ia shalat dua raka'at (sunnat), fajar; maka yang demikian (berjumlah) tiga belas raka'at.
وَعَنْهَا قَالَتْ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص. يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُوْتِرُ مِنْ ذَلِكَ بِخَمْسٍ، لَايَجْلِسُ فِيْ سَيْءٍ اِلَّا فِيْ اَخِرِهَا
402. Dan daripadanya. Ia berkata : Adalah Rasulullah saw. shalat pada waktu malam tiga belas raka'at, dan ia witir daripadanya dengan lima (raka'at); tidak ia duduk pada akhirnya.
II. Bahwa Hadits ke 400 yang mengatakan bahwa Rasulullah saw. tidak shalat lebih dari sebelas raka'at itu, maksudnya bahwa ghalibnya Rasulullah saw. shalat sebelas raka'at.
KETERANGAN :
I. Maksudnya bahwa Rasulullah saw. shalat malam delapan raka'at dan witir lima raka'at, dan di witir itu tidak dudukmelainkan di akhirnya.II. Bahwa Hadits ke 400 yang mengatakan bahwa Rasulullah saw. tidak shalat lebih dari sebelas raka'at itu, maksudnya bahwa ghalibnya Rasulullah saw. shalat sebelas raka'at.
وَعَنْهَا قَالَتْ : مِنْ كُلِّ اللَّيْلِ قَدْ اَوْتَرَ رَسُوْلُ اللهِ ص. وَانْتَهَى وِتْرُهُ اِلَى السَّحْرِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
403. Dan daripadanya. Ia berkata : Sesungguhnya Rasulullah saw. berwitir di tiap-tiap malam dan berakhir witirnya di waktu sahur.
Muttafaq 'alaih.
Muttafaq 'alaih.
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍ وَبْنِ اْلعَاصِ قَالَ : قَالَ لِيْ رَسُوْلُ اللهِ ص.: (يَاعَبْدَاللهِ، لَتَكُنْ مِثْلَ فُلَانٍ، كَانَ يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ، فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
404. Dari 'Abdillah bin 'Amr bin al-Aash. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. kepadaku : Ya Abdullah ! Jangan kau jadi seperti si fulan; ia bershalat malam, lalu ia tinggalkan shalat malam.
Muttafaq 'alaih.
Muttafaq 'alaih.
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص. (اَوْتِرُوْا يَا اَهْلَ اْلقُرْاَنِ، فَاِنَّ اللهَ وِتْرٌ يُحِبُّ اْلوِتْرَ). رَوَاهُ اْلخَمْسَةُ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
405. Dari 'Ali. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw. : Berwitirlah kamu, hai ahli Qur'an ! karena sesungguhnya Allah itu witir (ganjil, tunggal) Ia suka kepada shalat witir.
Diriwayatkan dia oleh "Lima" dan di sahkan dia oleh Ibnu Khuzaimah.
Diriwayatkan dia oleh "Lima" dan di sahkan dia oleh Ibnu Khuzaimah.
0 komentar:
Posting Komentar