Al SUJUD SAHWI, TILAWAH DAN SYUKUR (Bagian 2) ~ Semesta Bertasbih, mengagungkan Asma Allah SWT


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wasahlan Bikhudurikum

Photo Cube Generator

Rabu, 27 Juni 2012

SUJUD SAHWI, TILAWAH DAN SYUKUR (Bagian 2)



عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ : صَلَّى رَسُوْلُ اللهِ ص. فَلَمَّا سَلَّمَ قِبْلَ لَهُ : يَارَسُوْلَ اللهِ، اَحَدَثَ فِيْ الصَّلَاةِ شَيْءٌ؟ قَالَ(وَمَاذَاكَ؟) قَلُوْا : صَلَّيْتَ كَذَاوَكَذَا، قَالَ : فَثَنَى رِجْلَيْهِ وَاسْتَقْبَلَ اْلقِبْلَةَ. فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ، ثُمَّ سَلَّمَ، ثُمَّ اَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ بِوَجْهِهِ فَقَالَ (اِنَّهُ لَوْ حَدَثَ فِيْ الصَّلَاةِ سَيْءٌ اَنْبَأْتُكُمْ بِهِ، وَلَكِنْ اِنَّمَا اَنَا بَشَرٌ مِشْلُكُمْ اَنْسَى كَمَا تَنْسَوْنَ، فَاِذَ نَسِيْتُ فَذَاكِّرُوْنِيْ، وَاِذَا شَكَّ اَحَدُكُمْ فِيْ صَلَاتِهِ فَلْيَتَحَرَّالصَّوَبَ فَلْيُتِمَّ عَلَيْهِ، ثُمَّ لِيَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ). مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
    355.    Dari Ibnu Mas'ud. Ia berkata : Rasulullah saw. telah shalat. Maka tatkala ia beri salam, ada orang berkata kepadanya : Ya Rasulullah ! adakah kejadian apa-apa di dalam shalat ? Ia bersabda : dan apa dia itu ? Mereka berkata : Paduka tuan telah bershalat begini dan begini. Ia (Ibnu Mas'ud) berkata : Lalu Ia (Rasulullah saw) lipat dua kakinya dan menghadap qiblat, lalu ia sujud dua sujud, kemudian ia beri salam kemudian ia menghadap orang ramai dengan mulanya, lalu bersbda : Sesungguhnya kalau kejadian sesuatu (perubahan) di dalam shalat aku akan beri tahu dia kepada kamu. Aku lupa sebagaimana kamu lupa. Oleh itu, jika aku lupa, hendaklah kamu ingatkan daku ; dan apabila seorang dari kamu syak di dalam shalatnya, maka hendaklah ia fikirkan mana yang betul, lalu ia sempurnakan (shalat-nya) dari situ, kemudian hendaklah ia sujud dua sujud.
    Muttafaq 'alaih.

وَفِيْ رِوَايَةٍ لِلبُخَارِيِّ : فَلْيُتِمَّ ثُمَّ يُسَلِّمُ ثُمَّ يَسْجُدُ
    356.    Dan pada satu riwayat bagi Bukhari : Maka hendaklah ia sempurna kan kemudian ia beri salam, kemudian ia sujud.

وَلِمُسْلِمٍ : اَنَّ النَّبِيَّ ص. سَجَدَ سَجْدَتَيِ السَّهْوِ بَعْدَ السَّلَامِ وَاْلكَلَمِ
    357.    Dan bagi Muslim : Bahwasanya Nabi saw. sujud dua sujud sahwi sesudah salam dan kalam.

وَلِاَحْمَدَ وَاَبِيْ دَاوُدَ وَالنَّسَائِيِّ مِنْ حَدِيْثِ عَبْدِاللهِ بْنِ جَعْفَرٍ مَرْفُوْعًا (مَنْ شَكَّ فِيْ صَلَاتِهِ فَلْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ بَعْدَ مَايُسَلِّمُ). وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ
    358.    Dan bagi Ahmad dan Abi Dawud dan Nasa'i dari Hadits 'Abdullah bin Ja'far dengan marfu : Barangsiapa syak pada shalatnya, maka hendaklah ia sujud dua sujud sesudah ia beri salam ; dan disahkan dia oleh Ibnu Khuzaimah.

عَنِ اْلمُغِيْرَةِ بْنِ شُعْبَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص. قَالَ : (اِذَا شَكَّ اَحَدُكُمْ، فَقَامَ فِيْ الرَّكْعَتَيْنِ، فَاسْتَتَمَّ قَائِمًا، فَلْيَمْضِ، وَلَايَعُوْدُ، وَلْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ، فَاِنْلَمْ يَسْتَتِمَّ قَائِمًا فَلْيَجْلِسْ وَلَا سَهْوَ عَلَيْهِ). رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدَ وَابْنُ مَاجَهْ وَالدَّرَقُطْنِيُّ، وَاللفْظُ لَهُ، بِسَنَدٍ ضَعِيْفٍ
    359.    dari Mughirah bin Syu'bah, bahwasanya Rasulullah saw. telah bersabda : Apabila seseorang daripada kamu syak lalu ia berdiri sesudah dua raka'at (yakni tidak ia duduk membaca at-Tahiyat awwal, yakni tidak boleh) hingga sempurna ia berdiri, maka hendaklah ia terus, yaitu tidak (boleh) ia kembali (Ia kembali duduk) dan hendaklah ia sujud, tetapi jika belum ia sempurna berdiri, maka hendaklah ia duduk, dan tidak ada atasnya sujud sahwi.
    Diriwayatkan dia oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dan Daraquthni tetapi lafazh itu baginya dengan sanad yang lemah.

عَنْ عُمَرَ عَنِ النَّبِيِّ ص. قَالَ : لَيْسَ عَلَى مَنْ خَلْفَ اْلاِمَامِ سَهْوٌ، فَاِنْ سَهَااْلاِمَامُ فَعَلَيْهِ وَعَلَى مَنْ خَلْفَهُ). رَاوَهُ التِّرْمِذِيُّ وَاْلبَيْهَقِيُّ بِسَنَدٍ ضَعِيْفٍ
    360.    Dari 'Umar, dari Nabi saw. sabdanya : Tidak ada atas orang yang di belakang imam itu sahwi (yakni tidak ada urusan lupa atas makmum, karena ia menurut imam) ; tetapi jika imam lupa, maka (wajib) atasnya dan atas orang yang dibelakangnya (sujud sahwi).
    Diriwayatkan dia oleh Tirmidzi dan Baihaqi dengan sanad yang lemah.

عَنْ ثَوْبَانَ عَنِ النَّبِيِّ ص. اَنَّهُ قَالَ (لِكُلِّ سَهْوٍ سَجْدَتَانِ بَعْدَمَا يُسَلِّمُ). رَوَاهُ اَبُوْ دَاوُدَ وَابْنُ مَاجَهْ بِسَنَدٍ ضَعِيْفً
    361.    Dari Tsauban, dari Nabi saw. bahwasanya ia bersabda : Bagi tiap-tiap kelupaan itu dua sujud sesudah salam.
    Diriwayatkan dia oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad yang lemah.

KETERANGAN :
        I.    Riwayat semua setuju tentang sujud sahwi itu 3 sujud.
        II.    Riwayat yang tegas tentang kelupaan Nabi saw., ialah berdiri ke raka'at yang ketiga dengan tidak membaca at-Tahiyat awwal. Buat kelupaan ini Nabi saw. sujud sahwi dua kali, sebelum salam.
        III.    Riwayat yang tegas lagi tentang kelupaan Nabi saw. ialah shalatnya dua raka'at, padahal mestinya empat raka'at. Buat ini Nabi saw. tambah dua raka'at, lalu salam lagi.
        IV.    Jika berlaku dua kejadian itu atas kita, maka wajib kita berbuat sebagaimana Nabi saw. berbuat, yakni tidak boleh lain macam.
        V.    Dari riwayat-riwayat kelihatan at-Tahiyat itu boleh dibaca sebelum sujud sahwi atau sesudahnya, asal sebelum salam.
        VI.    Oleh sebab itu riwayat-riwayat selain riwayat ke 355 yang tersebut tentang sujud sahwi, kelihatan seolah-olah bertentangan, yakni ada yang mengatakan sebelum salam dan ada yang mengatakan sesudah salam, maka menurut pandangan 'ulama yang teliti, bahwa boleh kita kerjakan dua-dua macam itu. Sedang ada lain 'ulama pula berpendapat bahwa kalau seorang, dengan lupa, kerjakan lebih. maka sujud sahwinya sesudah salam : jika kurang, maka sebelum salam.
        VII.    Hadits ke 359 itu sungguhpun dha'if, tetapi isinya tak dapat ditolak, karena dijadikan pertanyaan ; Bagaimana hal orang yang di antara duduk dan berdiri baru teringat bahwa semestinya duduk, apakah ia mesti terus berdiri atau kembali duduk ? Tidak ada keterangan tentang boleh ia berdiri. Dari itu, tentulah wajib ia kembali ke tempat yang semestinya, yaitu duduk.

PENJELASAN :
        Kelupaan Nabi saw. : Sebenarnya Nabi saw. tidak pernah lupa. Menurut jalan riwayat-riwayat yang menerangkan bahwa Nabi saw. lupa itu, sebenarnya adalah suatu perbuatan yang disengaja oleh Nabi saw. untuk memberi tahu kepada ummatnya bahwa kalau lupa seperti yang aku perbuat ini, hendaklah kamu bersujud sahwi. (A.Q).

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : سَجَدْنَا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افِيْ (اِذَاا لسَّمَاءُ انْشَقَّتْ) وَ(اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّ الَّذِيْ خَلَقَ). رَوَاهُ مُسْلِمٌ
    362.    Dari Abi Hurairah. Ia berkata : Kami pernah sujud bersama Rasulullah saw. di (surah) Idzas-sama'un syaqqat (yakni di waktu sampai di ayat "Wakharra rakian wa-anab"). dan di (surah) Ikraq bismi rabbikalladzi khalaq (yakni di waktu sampai di ayat "Wasjud waqtarib").
    Diriwayatkan dia oleh Muslim.

____________________







Sumber :
Tarjamah BULUGHUL
MARAAM (A.HASSAN)



0 komentar:

Posting Komentar