Al SIFAT SHALAT bagian 2 ~ Semesta Bertasbih, mengagungkan Asma Allah SWT


“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh... Ahlan Wasahlan Bikhudurikum

Photo Cube Generator

Selasa, 12 Juni 2012

SIFAT SHALAT bagian 2




عَنْ عَلِيِّ بْنِ اَبِيْ طَلِبٍ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنَّهُ كَانَ اِذَا قَامَ اِلَى الصَّلَاةِ فَالَ (وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَوَاتِ وَلْاَرْضَ-اِلَى قَوْلِهِ:مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ انْتَ اْلمَلِكُ لَااِلَهَ اِلَّااَنْتَ، اَنْتَ رَبِّيْ وَاَنَاعَبْدُكَ - اِلَى اَخِرِهِ). رَوَاهُ مُسْلِمٌ، وَفِيْ رِوَايَةٍ لَهُ: اِنَّ ذَلِكَ فِيْ صَلَاةِ اللَّيْلِ
285.    Dari 'Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullah saw. bahwasanya ia (Rasulullah saw); apabila berdiri kepada shalat (Yakni sesudah Takbiratul-ihram). ia membaca : Wajjahtu... yang artinya : Aku hadapkan mukaku dengan ikhlas kepada Tuhan yang menjadikan langit-langit dan bumi.... sampai ucapannya : (minal-muslimin). Hai Tuhan Engkaulah raja, tidak ada Tuhan melainkan Engkau ; Engkau Tuhanku dan aku hamba-Mu. ..... sampai akhirnya.
Diriwayatkan dia oleh oleh Muslim, dan di satu riwayat baginya : Bahwasanya yang demikian itu di shalat malam.

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ :كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص. اِذَاكَبَّرَلِلصَّلَاةِ سَكَتَ هُنَيْهَةً قَبْلَ اَنْ يَقْرَأَ، فَسَأَلْتُهُ، فَقَالَ (اَقُوْلُ : اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَابَاعَدْتَ بَيْنَ اْلمُسْرِقِ وَاْلمَغْرِبِ. اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيِضُ مِنَ الدَّنَسِ.اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ بِاْلمَاءِ وَالثَّلْجِ وَاْلبَرْدِ). مُتَّفَقٌ عَلَيْه
286.    Dari Abi Hurairah. Ia berkata : Adalah rasulullah saw. apabila bertakbir (Takbiratul-ihram) buat shalat, ia berhenti sebentar sebelum membaca (al-Fatihah) maka, saya bertanya kepadanya, Sabdanya :
Aku mengucap : Allahumma.... yang artinya : Hai Tuhan ! Jauhkanlah antaraku dan antara dosa-dosaku, sebagaimana Engkau jauhkan antara Timur dan Barat ; Hai Tuhanku ! bersihkan aku daripada dosa-dosaku sebagaimana dibersihkan kain yang putih daripada yang kotor : Hai Tuhan ! mandikan daku daripada dosa-dosaku dengan air dan air dingin yang beku dan embun dingin.
Muttafaq 'alaih.

عَنْ عُمَرَ اَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ : سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَااِلَهَ غَيْرُكَ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ بِسَنَدٍ مُنْقَطِعٍ، وَرَواهُ الدَّارَقُطْنِيِّ مَوْصُوْلًا وَمَوْقُوْفًا
287.    Dari 'Umar, bahwasanya ia pernah mengucapkan : Subhanakallahumma . . . . yang artinya : Maha suci Engkau, Hai Tuhanku ! dan dengan memuji-Mu (Aku memulai 'ibadat ini), dan Maha bahagia nama-Mu dan Maha Tinggi kemulian-Mu dan tidak ada Tuhan (yang patut disembah) selain daripada-Mu.
Diriwayatkan dia oleh Muslim dengan sanad yang munqath dan diriwayatkan dia oleh Daraquthni dengan maushul dan mauquf.

وَنَحْوُهُ عَنْ اَبِيْ سَعِيْدٍ اْلخُدْرِيِّ مَرْفُوْعًا عِنْدَاْلخَمْسَةِ، وَفِيْهِ: وَكَانَ يَقُوْلُ بَعْدَ التَّكْبِرِ. اَعُوْذُبِاللهِ السَّمِيْعِ اْلعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، مِنْ هَمْزِهِ، وَنَفْخِهِ، وَنَفْثِهِ
288.    Dan seperti itu juga dari Abi Said al-Khudri, dengan mardu' di sisi "Lima" dan di situ (tersebut) : Dan adalah ia (Rasulullah saw) berkata sesudah bertakbir : A'dzu billah . . . . yang artinya Aku berlindung kepada Allah yang mendengar, Yang mengetahui daripada syithan yang terkutuk, dan permainannya dan gangguannya dan ludahannya.

KETERANGAN :
Hadits ke 288 ini mempunyai beberapa jalan sehingga menjadi kuat dan dapat dipakai (A.Q)

عَنْ عَائِسَةَ قَالَتْ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يَسْتَفْتِحُ الصَّلَاةَ بِالتَّكْبِرِ، وَاْلقِرَأَةَ بِاْلحَمْدِلِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ. وَكَانَ اِذَارَكَعَ لَمْ يُشْخِصْ رَأْسهُ وَلَمْ يُصَوِّبْهُ، وَلَكِنْ بَينَ ذلِكَ. وَكَانَ اِذَارَفَعَ مِنَ الرُّكُوْعِ لَمْ يَسْجُدْ حَتَّى يَسْتَوِيَ قَائِمًا، وَكَانَ اِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ السَّجْدَةِ لَمْ يَسْجُدْ حَتَّى يَسْتَوِيَ جَالِسًا.وَكَانَ يَقُوْلُ فِيْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ التَّحِيَّةَ. وَكَانَ يَفْرِشُ رِجْلَهُ اْليُسْرَى وَيَنْصِبُ اْليُمْنَى.وَكَانَ ينْهَى عَنْ عُقْبَةِ الشَّيْطَانِ، وَيَنْهَى اَنْ يَفْتَرِشَ الرَّجُلُ ذَرِاعَيْهِ اِفْتَرِاشَ السَّبُعِ. وَكَانَ يَخْتِمُ الصَّلَاةَ بِالتَّسْلِيْمٍ. اَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ. وَلَهُ عِلَّةُ
289.    Dari 'Aisyah. Ia berkata : Rasulullah saw. : memulai shalat dengan takbir dan (memulai) bacaan dengan Alhamdulillahi-Rabbil-'Alamin . . . . ; dan apabila ruku', tidak ia dongakkan kepalanya dan ia tidak tundukkannya, tetapi diantara itu ; dan apabila bangkit dari ruku', tidak ia sujud hingga berdiri tegak betul-betul, dan apabila ia angkat kepalanya dari sujud, tidak ia sujud (lagi) hingga duduk betul-betul ; dan adalah ia membaca Attahiyat di tiap-tiap dua raka'at ; dan adalah ia membentangkan kaki kirinya dan mendirikan yang kanan ; dan adalah ia melarang daripada 'uqbatisysyaithan, artinya : cara syaithan. maksudnya : cara duduk syaithan, yaitu : menghamparkan dua tapak kaki dan duduk atas dua tuminya, ada pula yang maknakan dengan duduk jongkok (A.Q)., dan melarang seseorang membentangkan dua lengannya (di bumi) sebagai bentangan binatang buas, dan adalah ia menyudahi shalat dengan salam.
Dikeluarkan dia oleh Muslim, tetapi ada baginya (Bagi hadits itu) 'illat.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ اَنَّ النَّبِيِّ ص. كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ حِذْ وَمَنْكِبَيْهِ اِذَا افْتَتَحَ الصَّلَاةِ، وَاِذَ اَكَبَّرَ لِلرُّكُوْعِ، وَاِذَا رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوْعِ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
290.   Dari Ibnu 'Umar, bahwasanya adalah Nabi saw. mengangkat dua tangannya berbetulan dengan dua bahunya apabila memulai shalat dan (mengangkat tangan) apabila bertakbir buat ke ruku' dan apabila mengankat kepalanya dari ruku'.
Muttafaq 'alaih.
______________________







Sumber :
Tarjamah BULUGUL MARAAM (A.HASSAN)


0 komentar:

Posting Komentar